Al-Falaq, Menjadi Remaja Waspada

“Pak Mursyid, bolehkan kita merasa takut?”, tanya Hagia sambil malu-malu. soalnya siang tadi Hagia diledekin teman-temannya laki-laki penakut! Jadi laki-laki nggak boleh penakut.

Mendengar pertanyaan itu, Pak Mursyid tersenyum seperti biasa. …”Hagia, anakku! Rasa takut itu manusiawi. Setiap manusia pasti memiliki rasa takut. …”

“Rasa takut dan berani itu seperti api. Dalam kadar yang dapat dikontrol apai memiliki manfaat yang luar biasa. Namun, begitu apa nggak bisa dikontrol, ia membahayakan kita. Rasa takut dan berani pun seperti itu…”

Hagia mengangguk, paham. Jadi maksud Pak Mursyid yang harus dihindari adalah ketakutan, yaitu ketika rasa takut menguasai seluruh perasaan kita.

“Dalam kadar tertentu, rasa takut bisa diatasi oleh diri kita sendiri. Namun, ada juga rasa takut yang nggak bisa dihadapi sesederhana itu. Ketika kamu menghadapi bahaya yang sedemikian besar, kamu membutuhkan kekuatan lain untuk mengatasinya. Kamu harus BERLINDUNG. Berlindung bukanlah tindakan pengecut, berlindung adalah tindakan yang bijaksana” kata Pak Mursyid. BERLINDUNG itu diperintahkan oleh Allah.

“Makanya Allah bilang dalam surat Al-Falaq, Katakanlah Aku berlindung kepada Rabb al-falaq”. Besok malam akan kita bicarakan surat Al-Falaq. Kamu hafalkan dulu surat itu dan artinya.

——–
Apa yang akan dibicarakan oleh Pak Mursyid kepada Hagia tentang kandungan Surat Al-Falaq? Apa saja bahaya yang mengancam dimana kita wajib memohon perlindungan Allah yang dibicarakan dalam surat Al-Falaq? Ayo baca bukunya : AL-FALAQ, Menjadi Remaja Waspada karya Bambang Q-Anees