Sinopsis :
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dewasa ini telah jauh berkembang dan semakin beragam. Surat kabar, majalah, dan berbagai jenis media sosial semakin banyak. Dakwah pun kini tidak lagi dilakukan sebatas khotbah di masjid, musala, kantor, atau sekolah, tetapi tersebar melalui berbagai media massa, diantaranya media cetak dan berbagai jenis laman virtual, sehingga memungkinkan segmen dakwah lebih luas dan dapat dilakukan secara intensif.
Melalui tulisan yang dikemas secara popular, pesan dakwah dapat tersebar serta diterima banyak kalangan. Dibandingkan lisan, tulisan memiliki kekuatan menabung pemikiran dari waktu ke waktu, mengoleksi pesan dari masa ke masa, serta mentransformasi ide dan konsep dari generasi ke generasi. Tulisan ibarat tali pengikat pesan yang tak lekang oleh zaman dan waktu.
Buku Teknik Menulis Dakwah merupakan ikhtiar untuk meramu sejumlah potensi positif dari perkembangan teknologi media massa, khususnya media cetak dan media sosial; tulisan, dan dakwah; juga untuk menumbuhkembangkan budaya tulis agar sejajar dengan budaya tutur, khususnya di kalangan para dai.
Buku ini memaparkan betapa pentingnya menulis dakwah, bagaimana teknik menulis, bagaimana meningkatkan kualitas tulisan dakwah, kiat mengirimkan tulisan, dan bagaimana mengembangkan kecerdasan penulis
Kutipan Pengantar :
“Sekali lagi, buku Sdr. Aep Kusnawan, Teknik Menulis Dakwah, memiliki makna penting dalam merakit budaya baru masyarakat kita, yaitu budaya tulis. Bahkan, secara spesifik buku ini dimaksudkan untuk membangun tradisi dakwah baru, yaitu dakwah lewat tulisan. Mungkin obsesi penulis buku ini diilhami oleh salah satu metode dakwah Rasulullah yang pernah dilakukannya dengan mengirim surat kepada sejumlah penguasa Arab saat itu. Atau, yang paling mungkin lagi adalah karena pesan Al-Quran adalah ‘membaca!’. Tentu perintah membaca ini erat kaitannya dengan perintah menulis, sebab tidak ada kata membaca jika tidak ada bahan yang dapat dibaca. Karena itu, bagi saya, buku ini sangat penting artinya, terutama untuk mengubah citra baru dakwah Islam, dari dakwah ‘tutur’ ke dakwah ‘tulis’ “.
Prof. Dr. Asep S. Muhtadi, M.A.
Guru Besar Ilmu Komunikasi Fakultasa Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
lihat buku Dakwah lainnya